Salak Lawu

Buah salak akan mudah dikenali dari bentuk fisiknya yang mirip sisik ular. Paling tidak ada tiga nama tempat penghasil buah salak terkenal: salak pondoh, salak bali, dan salak condet. Tapi hanya sedikit yang mengenal “Salak Lawu,” yang tumbuh di sekitar lereng gunung Lawu, Jawa Tengah. Salak Lawu merupakan persilangan antara bibit jantan dari Lawu dan bibit betina dari Salak Pondoh, Jogja.

Salak jenis ini tumbuh subur di lahan seluas 2 hektar milik orang tua Riswan Nurhardiyanto, penjual sate kelinci, Desa Plumbon, Tawangmangu. Menurut penjelasan Nur, buah salak tumbuh sepanjang musim. Biasanya akan berbuah lebat selepas hujan pertama pada akhir musim kemarau.

“Buah salak ini sanggup berbuah setelah tanam 7 bulan. Dalam setahun, mampu berbuah 3  kali. Jadi ini tanaman buah yang produktif,” kata Nur sambil menunjukkan calon buah di pokok tumbuhan salak di belakang rumahnya.

Untuk menjaga produktivitas buah salak, maka harus sering dipantau pertumbuhannya, termasuk selalu memastikan batang daunnya tak boleh lebih atau kurang dar 7-8 batang. Pemberian pupuk cukup setahun sekali, dengan pupuk organik.

Salak jantan biasanya ditanam sebagai pagar di pinggir pekarangan, sedangkan salak betina ditanam di tengah-tengah kebun. Cara pembuahannya bisa dengan bantuan manusia atau secara alamiah. Bantuan tangan manusia diperlukan untuk pembuahan dengan cara menebarkan bungan jantan di atas calon buah betina.

Nur menunjukkan, ada sejenis kutu yang secara alamiah membawa bibit jantan ke dalam bakal buah betina yang nantinya akan terjadi pembuahan secara alamiah. Kutu itu kecil, seperti kutu beras berwarna hitam, dengan sayap kaku. Pembuahan secara almiah, juga bisa dilakukan oleh lebah.

Harga salak lawu dengan kualitas bagus berkisar Rp 15.000/ kg, sedangkan untuk kualitas biasa seharga  Rp 10.000.

Silahkan mampir dan mencicipi Salak Lawu, sambil menyantap sate kelinci yang  gurih.

salak-3
Inilah Riswan Nurhardiyanto, sedikit pemuda yang masih mau menjadi petani di desa, mengelola ladang kebun salak milik orang tuanya di Desa Plumbon. (Photographer: Hartono Rakiman)
salak-5
Pembuahan dengan bantuan tangan manusia, dengan cara menaruh bunga jantan di atas bakal buah pada tanaman salak betina. (Photographer: Hartono Rakiman)
salak-6
Inilah kutu buah salak yang membantu pembuahan bunga jantan dan betina. (Photographer: Hartono Rakiman)
salak-2
Buah salak yang sudah masak dibungkus plastik agar tidak diserang hama pengerat, seperti tupai atau bajing. (Photographer: Hartono Rakiman)
salak-7
Kebun salak lawu milik orang tua Riswan Nurhardiyanto, seluas 2 hektar di Desa Plumbon. (Photographer: Hartono Rakiman)

2 thoughts on “Salak Lawu

Add yours

Leave a comment

Blog at WordPress.com.

Up ↑